10 Nasehat Seo Yang Menyesatkan Newbie - Hanya Mitos!

Artikel ini mengutip perdebatan dari sebuah lembaga - Ada banyak sekali mitos wacana Search Engine Optimization yang beredar di luar sana. Mitos ini begitu sering diulang hingga para newbie percaya itu benar adanya. Langsung saja kita lihat satu per satu mitos tersebut.

SEO itu wacana teknik rahasia

Tidak ada yang diam-diam dari SEO, semuanya dibagikan di aneka macam forum. Kalau anda bertanya ke saya apa yang membedakan antara para master dan newbie, maka jawabnya sederhana saja "Yang membedakan itu pengalaman dan databasenya".

Para master memiliki insting yang terasah dikarenakan telah melalui banyak kegagalan dan ujicoba yang berhasil. Hasil dari setumpuk ujicoba itu memperlihatkan setumpuk database backlink yang mustahil dibagikan. Kenapa tidak mungkin? Karena dengan membagikannya sama saja menjatuhkan nilai backlink itu sendiri (tindakan bunuh diri).

Kaprikornus tidak ada yang namanya teknik rahasia, yang ada hanya pengalaman dan data rahasia.... Kalau tekniknya intinya sama saja, tinggal siapa yang sanggup melaksanakan lebih baik dari yang lainnya.

Kepadatan Kata Kunci itu Penting

Tidak ada yang namanya kepadatan kata kunci. Algoritma robot search engine menilai seberapa alami dan bukan kepadatan kata kunci. Kalaupun ada yang ingin menterjemahkan alami sebagai kepadatan kata kunci yang benar, maka pertanyaannya berapa persenkah itu? Dan apa kriteria memilih persen itu? Google sendiri membantah adanya duduk kasus kepadatan kata kunci. Penjelasan resmi dari Google adalah....

"Saat anda menyebutkannya dua atau tiga kali terang itu ialah penting, tetapi penyebutan selanjutnya tidak besar lengan berkuasa banyak lagi, dan grafiknya semakin datar. Bahkan jikalau anda terus menyebutkannya akan dianggap sebagai penimbunan kata kunci, dan grafik akan mulai terjun bebas. Kaprikornus berhentilah memikirkan berapa persen dan lakukan saja sewajarnya"

Content is the King?

Benar sekali bahwa isi ialah raja, tapi banyak yang memahaminya dengan cara yang salah. Kualitas dari Isi memang sangat perlu supaya pengunjung menyukai blog kita, tapi jangan hingga perhatian terpusat mayoritas pada isi saja.

Bagaimanapun seseorang tidak sanggup menjadi raja jikalau tidak memiliki pendukung. Kaprikornus jikalau anda sanggup memperbaiki faktor pendukungnya, maka artikel dengan sendirinya akan menjadi raja. Faktor pendukung itu ada lebih dari 200 faktor, tapi yang utama ialah Optimasi Onpage dan Backlink

Melakukan Submit ke Search Engine

Ini orisinil sampah. Tidak perlu sama sekali melaksanakan ini. Jika anda sanggup mendapat backlink ke website anda, maka otomatis submit tidak diperlukan. Sebaliknya jikalau anda tidak sanggup mendapat backlink ke website anda maka otomatis submit juga tidak berguna, alasannya website saudara juga tidak akan muncul pada halaman SERP Google, dan kawan-kawan. Kaprikornus jangan buang waktu anda untuk submit website dan menunggu terindeks, cari saja backlink buat website anda.

JAMINAN POSISI SERP GOOGLE NOMOR 1?

Jangan percaya dengan isapan jempol "Kami sanggup menjamin posisi nomor 1 di Google". Kalaupun nomor satu untuk kata kunci apa dulu? Kalau kata kunci "Mamat orang ganteng sekota bogor"....dua hari dari kini juga niscaya sanggup jadi nomor satu....tapi apakah gunanya kata kunci sampah menyerupai itu? Siapa yang mau mencari kata kunci menyerupai itu?

Lalu bagaimana jikalau ada yang menyajikan tampilan grafis dari Histats.com yang memperlihatkan keberhasilan teknik SEO yang dilakukannnya? Bagaimana jikalau mereka mengaku mendapat ribuan kunjungan per hari? Kalau semenjak awal mereka sudah niat berbohong, kenapa harus tanggung dengan grafik? Foto saja sanggup diedit apalagi cuma grafik.

Agar tidak tertipu sebaiknya cek berapa alexa rank mereka, jikalau lebih besar dari 300.000 jangan percaya kalau mereka pengunjungnya udah ribuan....apalagi jikalau mengaku sudah tembus 5.000 hingga 10.000 per hari...itu butuh alexa 100 ribuan....

Backlink Cukup Untuk Posisi #1

Sama dengan "content is the king" tadi yang membutuhkan ratusan faktor lainnya, backlink juga demikian. Kaprikornus SEO ialah pekerjaan yang menyeluruh. Memang posisi nomor satu sanggup dikuasai dengan backlink, dengan catatan bahwa kompetitor anda tidak ada yang serius. Jika ada kompetitor yang melakukannya SEO secara menyeluruh, maka anda niscaya tersingkir jikalau hanya mengandalkan backlink.

Validasi dari W3C itu penting!

Ini bohong, tidak ada hal yang begitu dramatis membedakan antara yang tidak tervalidasi dengan yang tervalidasi. Saya tertipu dengan yang ini. Setelah mempelajari seminggu cara memvalidasinya, karenanya sama saja. Blog tidak tervalidasi sanggup bersaing sama baiknya. 

Mesin Pencari lebih menyukai halaman Statis daripada Dinamis

Ini duduk kasus yang sudah ketinggalan zaman. Dulu mesin pencari memang kesulitan mengikuti link dinamis dari sebuah halaman PHP yang menggunakan tanda "?" menyerupai pada pola berikut: www.mydomain.com/link.php?action=view&var=new&country=europe. Tapi kini tidak lagi. Google bahkan menyampaikan bahwa duduk kasus pada pengindeksan justru sanggup saja terjadi jikalau kita mencoba menciptakan link dinamis terlihat statis. Kaprikornus sebaiknya lebih hati-hati ketika mencoba melaksanakan rewrite pada URL webpage anda.

Meta keywords itu penting!

Dulu iya, kini tidak lagi. Google menganggap meta keyword tidak sanggup diandalkan alasannya banyaknya webmaster yang opportunis. Sekarang yang ditekankan oleh Google hanya untuk menjaga "title tag" dan "meta description" setiap webpage dari website anda unik (berbeda satu sama lain).

Pagerank Tinggi Mutlak Perlu Untuk Posisi!

Sekarang tidak lagi. Pagerank 0 pun sanggup bersaing sangat baiknya. Googe tampaknya telah memperbaharui Algoritmanya sehingga pagerank tidak terlalu dominan. Google berusaha menciptakan sistem supaya pengalaman pengunjung menjadi indikator terbaik mengukur sebuah halaman website. Kaprikornus jangan habiskan pikiran dan waktu anda untuk memusingkan pagerank....

Kaprikornus itulah semua mitos yang masih dijual beberapa orang hingga ketika ini....membuat para newbie pusing tujuh keliling untuk hal-hal yang tidak ada gunanya sama sekali.

Share this post