Perbedaan Inline Dan External Javascript
Perbedaan Inline dan External Javascript tentu saja terletak pada cara penempatannya. Inline javascript itu ialah arahan yang diletakkan di antara tag <script> dan </script> dan ditaruh pada arahan template. Lazimnya arahan menyerupai ini biasanya sanggup kita temukan sempurna di atas </head> dan arahan ini dibentuk untuk menghasilkan efek yang cenderung lebih atraktif dari css biasa.
Berbeda dengan Inline, .... External javascript ialah arahan yang sama dengan arahan yang diletakkan di antara tag tadi. Bedanya, arahan ini disimpan dalam file berekstensi .js dan dihost pada sebuah server berbeda. Kode ini lalu "dimuat" dengan memakai arahan <script type="text/javascript" src="URL extenal javascript"> </script>
Mana yang lebih baik? Jawabnya, tergantung blog anda menyerupai apa....
Kalau scriptnya pendek, tampaknya masih lebih baik kalau script tersebut dibentuk secara inline di dalam arahan template anda. Berbeda kalau kodenya cukup panjang, itu akan lebih baik kalau dibentuk sebagai eksternal java script.
Kenapa script yang panjang lebih baik dipakai sebagai external javascript? Karena kalau kodenya dipisah akan lebih gampang untuk dicache oleh browser pengunjung blog anda. Artinya kalau pengunjung membuka blog anda berkali-kali, maka tidak perlu lagi dibebani dengan pemuatan script ini.
Makara kalau blog anda memang dipenuhi dengan script yang cukup berat, ada baiknya anda memastikan script tersebut ialah external javascript. Seandainya script tersebut ialah inline javascript dan ternyata cukup panjang ada baiknya anda menjadikannya external. Bagaimana cara mengubahnya menjadi external javascript?
Praktis saja, copy semua arahan di antara <script> dan </script> dalam inline javascript tadi. Paste ke dalam notepad dan simpan notepad dengan nama file berakhiran .js. Misalnya: mymenuscript.js. Setelah itu host file javascript ini pada sebuah server dan ambil URL nya. Pastikan anda memakai host yang handal dalam kecepatan.
Praktis saja, copy semua arahan di antara <script> dan </script> dalam inline javascript tadi. Paste ke dalam notepad dan simpan notepad dengan nama file berakhiran .js. Misalnya: mymenuscript.js. Setelah itu host file javascript ini pada sebuah server dan ambil URL nya. Pastikan anda memakai host yang handal dalam kecepatan.
Panggil URL javascript yang tadi sudah anda dapatkan dengan memakai arahan external javascript. Kodenya menyerupai ini:
<script type="text/javascript" src="URL extenal javascript"> </script>
Letakkan arahan gres ini sebagai pengganti arahan <script>.......</script> tadi. Artinya anda harus menghapus arahan sebelumnya dan dengan begini inline javascript sudah bermetamorfosis external.
0 Response to "Perbedaan Inline Dan External Javascript"
Post a Comment